Suta adalah seorang abdi kadipaten yang
baik hati. Pekerjaannya sebagai abdi adalah mengerjakan pekerjaan kasar
di kadipaten. Selain itu Suta juga bertugas menjaga keamanan wilayah
kadipaten dari orang-orang jahat. Pada suatu hari Suta sedang
berjalan-jalan memeriksa sudut-sudut wilayah kadipaten, kemudian dia
mendengar suara perempuan sedang menjerit-jerit ketakutan. Suta segera
bergegas berlari ke arah sumber suara. Setelah mencari sumber suara
tersebut Suta berhenti di sebuah pohon yang besar. Di salah satu dahan
pohon ternyata ada seekor ular besar dan didekatnya ada putri adipati
yang ketakutan melihat ular tersebut.
Sebenarnya Suta juga merasa takut
melihat ular sebesar itu. Namun karena kesetiaannya mengabdikan diri
pada adipati Suta berusaha menyingkirkan rasa takutnya. Suta berusaha
menolong putri adipati. Kemudian Suta mengambil sebatang kayu besar dan
di pukulkan kearah ulat besar itu. Setelah di pukul beberapa kali
akhirnya ular itu roboh ke tanah dan tidak bergerak lagi. Ular itu mati
di tangan Suta. Melihat kejadian itu putri adipati merasa senang dan
mengucapkan banyak terima kasih pada Suta yang telah menolongnya.
Keberanian Suta membuat putri adipati menjadi kagum dan menyukainya.
Setelah kejadian itu mereka menjadi
akrab dan sering bertemu. Dari seringnya mereka bertemu telah
menumbuhkan bibit cinta di antar keduanya. Mereka saling mencintai
walaupun perbedaan derajat kala itu tidak membolehkan seorang abdi
mencintai putri. Kanjeng adipati yang mendengar berita bahwa putrinya
menyukai Suta menjadi murka. Adipati merasa malu jika putri yang di
sayanginya menikah dengan seorang abdi kadipaten yang miskin. Adipati
lalu memerintahkan putrinya untuk menjauhi Suta dan tidak boleh ada
hubungan di antar keduanya.
Putri adipati menjadi sedih karena
dilarang bertemu dengan Suta. Setelah itu tersiar kabar yang lebih
memprihatinkan. Dari seorang abdi kepercayaan putri mendengar bahwa
Suta di masukkan dalam penjara bawah tanah oleh kanjeng adipati. Tidak
hanya itu, selama di penjara Suta tidak di beri makan dan minum.
Penjara itu sendiri di genangi air sehingga membuat Suat demam tinggi
karena dinginnya genangan air tersebut. Mendengar berita itu putri
adipati tidak tahan lagi. Dia berusaha untuk menolong Suta karena bukan
hanya karena putri mencintainya namun ketika dulu putri pernah
berhutang nyawa pada Suta saat dirinya di selamatkan Suta dari ular
besar.
Putri Adipati lalu menemui abdi
kepercayaan dan memaksanya untuk mengeluarkan Suta dari dalam penjara
bawah tanah. Abdi kepercayaan itu lalu menyusup ke dalam penjara dan
bertemu Suta yang sedang terserang demam tinggi. Lalu abdi kepercayaan
membawa Suta keluar dari penjara tersebut secara diam-diam. Dia
mengatakan bahwa putri adipati yang telah menolongnya dan saat ini
putri sedang menunggu di halaman kadipaten. Setelah berhasil keluar
dari penjara, putri dan Suta melarikan diri keluar kadipaten. Mereka
lalu menikah dan tinggal di sebuah desa kecil. Kini desa itu disebut
desa Baturaden asal kata dari Batur yang artinya abdi dan keturunan
raden yang menunjukkan keturunan adipati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar